Pages

Labels

Sabtu, 22 Juni 2013

PERSPEKTIF HADITS TENTANG PENDIDIKAN JASMANI

            

Hadits 1
a.      Memanah
عَنْ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ.) رواه مسلم(
Uqbah ibn Amir berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda ketika beliau sedang berada di atas minabar: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah  memanah! Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah  memanah! Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah  memanah!(HR.Muslim)[1]

Ø  Takhrij al-Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim
Ø  Butir-butir kandungan hadits:
1.      Rasulullah menyeru pada umatnya untuk mempersiapkan kekuatan yang mereka miliki dalam menghadapi orang-orang kafir.
2.      Rasulullah SAW. mempunyai perhatian yang serius terhadap olahraga memanah

Hadits 2
b.      berkuda
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ... ارْمُوا وَارْكَبُوا وَأَنْ تَرْمُوا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ تَرْكَبُوا وَإِنَّ كُلَّ شَيْءٍ يَلْهُو بِهِ الرَّجُلُ بَاطِلٌ إِلَّا رَمْيَةَ الرَّجُلِ بِقَوْسِهِ وَتَأْدِيبَهُ فَرَسَهُ وَمُلَاعَبَتَهُ امْرَأَتَهُ... .   رواه ابن ماجه[2]
Memanahlah dan kenderailah olehmu (kuda). Namun, memanah lebih saya sukaidaripada berkuda. Sesungguhnya setiap hal yang menjadi permainan seseorang adalah batil kecuali yang memanah dengan busurnya, mendidik/melatih kudanya dan bersenang-senang dengan istrinya.
Ø  Takhrij al-Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhani
Ø  Butir-butir kandungan hadits:
1.      Berkuda termasuk salah satu olahraga yang disukai oleh Rasulullah SAW
2.      Kemampuan berkuda dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan
Hadits 3
c.       Menjaga pola makan
عن ابن عمر قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المْؤُمِنُ يَأْكُلُ فِى مِعًى وَاحِدٍ. وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِى سَبْعَةِ أَمْعَاء. رواه البخارُ
Artinya: Ibnu ‘Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda: Orang yang beriman itu makan dengan satu usus (perut), sedang orang kafir makan dengan tujuh usus. (HR. Bukhori) [3]
Ø  Takhrij al-Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh imam Bukhori
Ø  Butir-butir kandungan hadits:
1.      Pola makan menunjukkan perbedaan sikap dan perilaku dalam menghadapi nikmat Allah
2.      Orang yang beriman tidak boleh makan secara berlebihan
3.      Makan harus didasarkan pada kebutuhan tubuh bukan pada selera nafsu belaka.

Hadits 4
d.      Menjaga Kesersihan
عن أبي مالك الأشعري قال  : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم الطُّهُوْرُ شَطْرُ الإِيْمَانِ ...
Artinya: Abi Malik bercerita bahwa Rasulullah SAW. bersabda, kebersihan itu sebagian dari iman …(HR Muslim dari Abi malik al-Asy’ariy)
Ø  Takhrij al-Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (261 H) dari Abi malik al-Asy’ariy dalam kitab sahihnya pada pembahasan "At-Thaharah" bab fadhlul wudhu’ (no.223) 1/203 .
Ø  Butir-butir kandungan hadits:
1.      Rasulullah SAW. senang kepada keteraturan, kebersihan, pemandangan yang indah dan yang baik-baik.
2.      Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan ciri dan tanda keimanan seseorang
III.             HURAIAN-HURAIAN ANALISIS TENTANG HADITS
Hadits 1
Memanah itu identik dengan Sasaran, Keteguhan tangan, Kekuatan menarik gendewanya dan Perkiraan angin. Memanah juga memerlukan konsentrasi dan latihan yang berkesinambungan. 
Inti dari hadits diatas  adalah kita belajar  fokus atau konsentrasi,  artinya kita memfokuskan tenaga suatu titik. Untuk bisa konsentrasi kita harus bisa Ikhlas dan menyukai latihan, sehingga kita bisa mensinergikan antara pikiran dan perasaan, Dalam latihan konsentrasi inipun bisa diaplikasikan pada hal yg lain, intinya pesan yg disampaikan oleh Rasullah adalah bahwa setiap anak muslim harus belajar atau melatih konsentrasi agar kita bisa fokus pada sesuatu hal. Pikiran fokus pada target, akan tercapai bila kita bisa mensinergikan antara kekuatan dan  Tubuh dengan  Pikiran dan perasaan.
Memanah pada dasarnya adalah menggunakan senjata. Senjata dapat berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Karena pada saat ini senjata sudah beraneka ragam, maka anjuran memanah itu dapat pula berarti anjuran menggunakan senjata yang modern.
Hadits 2
Dari hadis di atas dipahami bahwa berkuda dan memanah termasuk olahraga yang disukai oleh Rasulullah SAW. Kemampuan berkuda dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan termasuk berdagang dan berperang.
Secara fisik kuda tentu lebih kuat dari penunggannya, namun sang penunggang tetap harus menguasai kuda tersebut agar dia bisa sampai ke tujuannya.  Demikian pula dalam kehidupan manusia.  Kita sering kali harus memimpin orang-orang yang lebih pintar, lebih kuat dan lebih banyak memiliki kelebihan dibanding kita.  Berkuda dalam hal ini adalah simbol dari hidup dan Pengendalian Diri, Rasa Percaya Diri serta Keberanian.
Dalam konteks zaman sekarang, anjuran mengenderai kuda dapat pula diterjemahkan sebagai anjuran menguasai penggunaan teknologi transportasi. Hal ini sangat dibutuhkan oleh umat Islam.
Hadits 3
Pola makan seseorang akan berpengaruh kepada kesehatan jasmaninya. Oleh sebab itu, selain bahan makanan yang memenuhi persyaratan, polanya harus baik, yaitu tidak berlebihan. Hal ini sesuai dengan firman Allah Surat al-A'raf/7: 31.
Menurut M. Syuhudi Ismail, secara tekstual hadis tersebut menjelaskan bahwa usus orang yang beriman berbeda dari usus orang kafir. Padahal dalam kenyataan yang lazim, perbedaan anatomi tubuh manusia tidak disebabkan oleh perbedaan iman. Dengan demikian, pernyataan hadis diatas merupakan ungkapan simbolik. Itu berarti harus dipahami secara kontekstual. Perbedaan usus dalam matan hadis tersebut menunjukkan perbedaan sikap atau pandangan dalam menghadapi nikmat Allah, termasuk tatkala makan. Orang yang beriman memandang makan bukan sebagai tujuan hidup, sedangkan orang kafir menempatkan makan sebagai bagian dari tujuan hidupnya. Karenanya, orang yang beriman mestinya tidak banyak menuntut dalam kelezatan makan. Itu berarti juga bahwa orang yang beriman itu harus membatasi makanannya. Makan harus didasarkan pada kebutuhan tubuh bukan pada selera nafsu belaka.

Hadits 4
Kebersihan sangat berpengaruh kepada kesehatan dan keadaan jasmani seseorang. Oleh sebab itu,  Rasulullah SAW sangat memperhatikan masalah kebersihan. Hal ini dapat dilihat dari Rasulullah senang kepada keteraturan, kebersihan, pemandangan yang indah dan yang baik-baik. Beliau benci kepada ketidak-teraturan, kekotoran, pemandangan yang jelek dan bau busuk. Wuduk sebelum salat itu adalah kebersihan dan ibadah. Mandi adalah kebersihan. Islam mengajak kepada kebersihan tubuh, hati, pakaian, rumah dan jalan.
Menjaga kebersihan mulut dan gigi sangat besar manfaatnya bagi kesehatan. Membiarkannya dalam keadaan kotor dapat mengundang berbagai penyakit, bahkan bila berlangsung lama, kotoran mulut dan gigi dapat membawa malapetaka bagi kesehatan seseorang. Perhatian dan kesungguhan Nabi menjaga kebersihan tersebut perlu dicontoh walaupun teknik dan alat yang dipergunakan dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman.

IV.             KHULASHAH DAN IHTITAM
Pendidkan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Oleh karena itu Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga kesehatan jasmaninya melalui hadits-hadits, diantaranya yaitu hadits tentang memanah, berkuda, menjaga pola makan serta menjaga kebersihan.
Jadi, pendidikan jasmani sangat penting bagi manusia, baik dari sudut pandang Allah yaitu dalam hal manusia mengerjakan perintahNya dan juga meninggalkan laranganNya. Agar ibadah manusia menjadi sempurna. Dan juga dari sudut pandang manusia dalam hal bekerjasama. Agar hasil kerjasamanya menjadi lebih efektif dan juga efesien. Karena ada sebuah istilah yang menjelaskan bahwa didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.461

www.pojokpenjas,blogspot.com

Abdurrahman bin Ibrahim, العربية بين يد يك,(1996)  hlm.29

Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad ibn Yazid Al-Qazwiniy (Al-Qazwiniy), Sunan Ibn Mājah, Juz II, (t.t.: Dar al-Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, t.th), h. 940

http://bukhariumar59.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-false-false_5392.html













[1]Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad ibn Yazid Al-Qazwiniy (Al-Qazwiniy), Sunan Ibn Mājah, Juz II, (t.t.: Dar al-Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, t.th), h. 940

[2] Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad ibn Yazid Al-Qazwiniy, Ibid
[3] http://bukhariumar59.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-false-false_5392.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About